Aku Ingin Banget Menikah

Sering loh, aku nemuin remaja cowok belasan tahun atau yang udah berkepala dua bingung menghadapi dirinya sendiri.

Entah kurang apa. Kerja, udah. Motor, Ada. Ganteng, lumayan. Pacar, setia.
Apa ya, yang kurang? Apa coba.

Setelah ngobrol lebih lanjut ternyata ada yang salah dengan batinnya, ada padang tandus yang butuh air zam zam untuk dapat membasahi agar bisa terus tumbuh.

Itulah hati (Qolbu) yang haus dan sakit. Butuh lebih dari sekedar alunan Nasyid atau Murrotal Qur'an memang untuk mendamaikan jiwanya yang nyaris kering.

Yup, salah satunya dia butuh seorang teman. Teman curhat spesial yang bukan cuma bisa di ajak kongkow atau di apelin tiap Libur.
Tapi seorang teman yang kalo bangun pagi pagi sudah ada di samping kita membawa teh manis Sariwangi dan pisang goreng panas ditangannya.
Yup, he need a wife.

Bukan sekedar istri, karena betapa banyak suami yang tambah pusing kalo pulang kerja trus ngeliat istrinya yang awut awutan.

Bukan berarti menuntut kesempurnaan, tapi boleh donk punya cita cita punya bini kayak tokoh Aisha di Novel Ayat Ayat Cinta :-)
Kalo nggak ada juga, gapapa. Yang penting dia nggak ancur ancur banget (pake banget).

Trus bagaimana caranya mencari seorang istri yang bisa menyejukkan pandangan dan menentramkan hati? Caranya yaitu... mulai dari diri sendiri.

Karena kasihan kalo sang calon istri yang cantik rupawati nan shalihah bil qonaah harus mendapatkan lelaki yang pergi Shalat ke masjid aja jarang, apalagi tahajud (Pijajauheun).

Walau bukan berarti ibadah motivasinya seperti itu, tapi pada hakikatnya kucing Angora jodohnya kucing Mesir. Kucing garong jodohnya meong congkok. Betul?