23.6.08

Yamaha Semakin di Depan

Siang malam ku mencari maisyah/ penghasilan, tak sekedar untuk menyambung perut dari hari kehari, tapi ada juga keinginan untuk melengkapi hidup dengan membeli ini itu.

Akhir pekan di saat orang orang berencana ke kebun binatang atau main golf di puncak. Aku di hadapkan pada dua pilihan : Lembur atau tidak?

Sekilas memang mendengar kata lembur atau over time berarti rupiah di hari gajian bertambah beberapa digit. Berarti pula dengan lembur, setidaknya ketakutan untuk kelaparan di tanggal tua pupus sudah.

Tapi bagiku seperti makan buah simalakama, di makan Ibu mati tidak di makan Bapak yang mati. Artinya badanku harus benar benar getol menghadapi temanku : si Mesin Bubut TC 200 L3 made in Japan.

Kepala nyut nyutan biarlah, badan remuk juga tak apa. Anggap aja kodrat sebagai Operator Blank Gear.

Toh kalo kita melihat dan bertemu dengan orang 'Lapis Bawah' alias belum bekerja, ada perasaan betapa beruntungnya kita.

Sering ditanya pula :

"Kerja di mana?"

"Karawang"

"Pabrik apa?"

"Motor"

"Honda ya?"

"Bukan, Yamaha"

"Ooh..."

Dia ber'Ooh' mungkin sambil berkata dalam hatinya "Betapa enaknya kalo udah kerja kayak dia, tidak kayak aku. Makan tidur makan tidur makan tidur makan tidur"

Dan akupun kadangkala tersadar bahwa banyak hal yang patut kita syukuri. dan jangan mengitung berapa banyak yang telah kita peroleh, tapi hitunglah berapa banyak yang harus kita syukuri.

Betapa beraninya aku untuk bermimpi ingin punya Laptop.
Mereka, mereka, bermimpi pun tidak.

4 komentar:

Lukmancom mengatakan...

assalamualaikum Ya Abi..
sungguh menyentuh banget tulisannya..
saya lelaki ganteng tapi belum menikah begitu terharu membaca kisah hidup Abi, itulah hidup yang selalu berbeda di setiap pandangan mata, dan yang terpenting kita harus selalu bersyukur atas semua nikmat yg Allah berikan kepada kita...
Ya Abi sekalian yah saya lelaki ganteng yg belum menikah ini mau promosiin diri saya ...
liat profilnya di www.550mb.com/users/lukman_computer
atau mau chat juga boleh
add aja lukman_computer@yahoo.com

terima kasih Ya Abi....

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum.
Pemikiran bagus temanku, kebetulan sekali masalah lemburan lagi hangat di Line tempat kerja saya. pasalnya belakangan ini banyak yang tidak mau lembur termasuk saya yang suka kabur kalau disuruh lembur. tapi seperti postingan anda tadi bahwa kalau kita melihat ke bawah banyak sekali orang yang bersusah payah mencari pekerjaan, mengapa kita tidak bersyukur mendapatkan pekerjaan. ini sering terjadi ketika perusahaan sedang fit, banyak yang ogah lembur cape, tidak bisa menikmati weekend atau lain-lain alasannya. tapi pada saat perusahaan sedang drop barulah terasa hikmahnya, mengemis-ngemis lemburan.


teman aku juga memposting sebuah artikel yang aku ambil dari papan informasi Line tempat kerja saya. Artikel tersebut di tempel oleh leader saya untuk menyadarkan bawahannya.
Saya harap anda sudi membaca dan memberi comment pada artikel saya yang berjudul "JANGAN MENGELUH"di http://desimal-lab.blogspot.com

Wassalam.

Anonim mengatakan...

kang lukman salah tempat comment cigana.

tedi-forging mengatakan...

inspiratif euy..

Posting Komentar