Karawang 20.05.2006
Ada sudut hati yang tak bisa
aku ungkapkan maupun lupakan
walau waktu beriring pulang
menjadi lalu dan dahulu
atau rasa sudah tak lagi
membiaskan mimpi
Ma'afkan aku, yang tak sempat
usapkan yang basah dipipimu
atau memberi bahuku untuk
puaskan sesalmu
Aku tersadar ketika mimpi buruk
itu adalah silamnya masa kelam
yang entah kenapa kusesali
saat ini
Pada saat aku sedang terbaring,
duduk, berdiri
padahal aku ingin beranjak bangun berlari
membenturkan disini untuk melupakanmu
Cinta, walau aku tak mengerti yang
bergejolak ini
yang membersitkan sebuah nama
walau banyak kata di dunia
yang menyudutkanku dengan rautmu
walau indah penuh di dunia
yang memojokanku dengan kepastian
akankah kau kembali?
walau tak tahu aku itu pasti
Puisi ini terinspirasi dari seorang ikhwan yang ingin merajut masa lalunya demi masa depannya. Pada akhirnya ALLAH yang menentukan segalanya.
28.6.08
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar